Aceh Butuh Jurusan Filologi

Aceh Butuh Jurusan Filologi - Selamat datang di blog Sejarah Aceh, Info kali ini adalah tentang Aceh Butuh Jurusan Filologi !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Aceh !! Arab !! Codicology !! Digitalisation !! Jawi !! Konservasi !! Manuscript !! Museum !! Southeast Asian Studies !! Ulama !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Aceh Butuh Jurusan Filologi ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->



Banda Aceh– Sekitar 30 lebih mahasiswa prodi Sejarah Kebudayaan Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Banda Aceh melakukan study naskah (manuskrip) ke kediaman kolektor Manuskrip, Tarmizi A Hamid, pada hari Sabtu sore (10 November 2012). Kegiatan ini merupakan bagian pendalaman ilmu filologi di Fakultas Adab untuk mahasiswa, agar dapat memahami ilmu seluk beluk naskah.
Tujuan dari kegiatan ini supaya mahasiswa lebih mengenal manuskrip secara langsung, baik fisik, karakteristik, keunikannya, sejarah maupun kandungan isi naskah. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat membaca, melihat dan berinteraksi secara langsung dengan manuskrip, sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa dalam mengkaji khazanah Aceh.
Sebagai mahasiswa yang konsen dalam bidang sejarah kebudayaan, maka kajian terfokus pada sejarah dan budaya Aceh, baik dalam hal adat istiadat, pemikiran, kearifan lokal, adat pantang, tradisi budaya, maupun khazanah keilmuaan lainnya. Penelusuran ini diharapkan dapat diperoleh beragam informasi dan membongkar “kevakuman” sejarah dan budaya Aceh yang kini semakin terpendam.

Dalam kesempatan ini, Tarmizi A Hamid, sebagai kolektor naskah mengatakan sangat senang sekali dengan kegiatan ini,  karena ratusan koleksi naskahnya yang sudah disimpan bertahun-tahun di rumahnya dapat dikaji oleh “pewaris” generasi-generasi muda Aceh. “Pewaris manuskrip ini adalah mahasiswa yang fokus mengkaji naskah,” ungkapnya.
Masih banyak sejarah, termasuk budaya dan adat-istiadat Aceh, yang terpendam selama ini dikarenakan kurangnya pengkajian di tingkat lokal maupun nasional, termasuk sulitnya menemukan sumber-sumber primer di Aceh, sehingga para ilmuwan, khususya sejarawan berkiblat ke luar.
Menurut Hermansyah, sebagai dosen pembimbing kegiatan ini sekaligus filolog Aceh menyebutkan bahwa perlu adanya reaktualisasi sejarah Aceh, mengingat banyak ketimpangan yang terkadang tidak berpijak kepada sumber-sumber utama. Mahasiswa prodi Sejarah Kebudayaan memiliki kewajiban untuk meluruskan sejarah Aceh.  Prodi Sejarah Kebudayaan fakultas Adab memiliki porsi besar terhadap dunia pernaskahan.
Senada dengan  Tarmizi A Hamid yang berharap agar mahasiswa lebih fokus kajiannya terhadap sumber-sumber primer (manuskrip) di Aceh, sebagai gudang manuskrip di Nusantara. Oleh karena itu, jurusan filologi sangat dibutuhkan segera di IAIN untuk dapat mengkaji naskah-naskah klasik yang tersimpan di Aceh.


Source: http://peradabandunia.com/hermansyah-aceh-butuh-jurusan-filolog/


Demikianlah Artikel Aceh Butuh Jurusan Filologi, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Aceh Butuh Jurusan Filologi ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Aceh Butuh Jurusan Filologi ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.