Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi

Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi - Selamat datang di blog Sejarah Aceh, Info kali ini adalah tentang Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Aceh !! Arab !! Jawi !! Manuscript !! Muhammad !! Nabi !! Naskah Kuno !! Teuku Iskandar !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->




Memasuki bulan Rabiul Awal tahun hijriyah selalu diperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal) di seluruh negara muslim.

Peringatan tersebut diadakan dalam beragam bentuk, mayoritasnya membaca selawat dan barzanji. Demikian di Aceh (termasuk Melayu Nusantara) sejak dulunya melakukan yang sama yang dapat dilihat dari beragam manuskrip tentang Maulot (Maulid) Nabi Muhammad.

Naskah-naskah tersebut cukup banyak sekali varian dan jumlahnya, yang kini menjadi bacaan “wajib” dalam perayaan maulid Nabi.

Salah satunya manuskrip paling banyak beredar yang digunakan adalah kitab Dala’il al-Khairat karya Abu Abdillah Muhammad ibn Sulaiman Al-Jazuli, ulama terkenal berasal dari Maghrib (Maroko) (m. 870 H 1465 M).

Menjelang dewasa, ia berangkat dan belajar ke daerah Fas yang tidak jauh dari kota Mesir. Di sinilah ia mengarang kitab “Dala'il al-Khairat” yang ditujukan kepada baginda Nabi Muhammad. Di Aceh disebut “meudalae'e” yaitu membaca dalail.

Sebelumnya, Abu 'Abdallah Muhammad ibn Sa'id al-Busiri Ash-Syadhili (1211-1294) di Mesir mengarang puji-pujian selawat kepada Nabi berjudul “Qasidah al-Burdah” yang juga cukup terkenal di masyarakat muslim Nusantara.

Selain dari itu, masih banyak puji-pujian Hizb an-Nasr dan Hizb al-Bahr karya Imam Abu Hasan Syazili, juga terdapat Hizb karya Imam Nawawi, Hizb karya Mulla ‘Ali al-Qari, dan puji-pujian Hizb lainnya sebagai persembahan kepada sisi mulia tersebut.


Khusus di Aceh, membaca “dalaee” ataupun syair-syair pujian dalam bahasa Arab (Hizb) sejenisnya yang terkenal dilakukan sejak bulan Rabiul Awal dan seterusnya.

Selain itu, masih ada tradisi nalam (Arab: nazham) juga dalam bentuk syair yang berisikan tentang pujian dan selawat kepada Rasulullah dalam bahasa Aceh.

Dalam tradisi sastra Aceh, masih digolongkan hikayat, maka dikenal dengan Nazam (Hikayat) Maulot Nabi, salah satunya karya Tgk Syeh Ya’kub atau dikenal juga Tgk Pante Ceureumen dari Padang Tiji.

Salah satu teks Nazham Maulot Nabi bahasa Aceh:
Ya Ilahi poe ku Rabbi lon ek saksi gata Tuhan
Lon ek saksi Nabi Muhammad Rasulullah gata bagi jin insan
Tabri Islam dengoen Iman ngon makrifat tauhid sajan
Tapeuteutap lam kalimah hudep matee bangket meunan
Berkat Rasul yang troen kitab Nabi lengkap sekalian
Berkat mukjizat Taha Yasin Sayyidil Mursalin Muhammadan

Para penceramah Aceh sering menyebut nama selain “Muhammad” dan “Ahmad”, juga dijuluki Sayyidil Mursalin, Yasin, dan Taha.

Salah seorang staff Belanda era kolonial, Damste, termasuk yang banyak mengumpulkan manuskrip Aceh dan membawa ke Belanda menamai bahwa teks-teks “Seulaweuet keu Nabi” sebagaimana kolofon teks menyebut “tamat seulaweuet maulot Nabi” sangat banyak di masyarakat dan menjadi tradisi bulan-bulan perayaan kelahiran Nabi.

Selain itu, menurut inventarisasi (alm) Teuku Iskandar, sarjana Aceh di Belanda menemukan juga naskah-naskah Likee Maulot, atau disebut juga Maulid Barzanji yang sebagian berbahasa Arab dan sebagian lagi berbahasa Aceh.

Dalam edisi cetaknya kemudian dikenal “Maulid Syaraful Anam”.

Bahkan di Perpustakaan Nasional Jakarta mengoleksi kitab Maulot Nabi yang berstempel Tgk. Chik Saman Tiro dan Tgk M. Sa’id Krueng Kalee tahun 1315 H (1898 M), lebih tua naskahnya yang dikoleksi Snouck yang ditemukan tentara Belanda di Rumoh Aceh di Pasar Aceh Samalanga tahun 1916.

Kecintaan mereka (orang terdahulu) mengarang nazam (seulaweut), menyalin dan membacanya sebagai salah satu bentuk kecintaannya kepada baginda Rasulullah.

Kini, karya-karya mereka sudah dicetak dan dapat diakses dengan mudah untuk dibaca, semoga kita dan generasi seterusnya dapat menghidupkan sinar kemuliaan Nabi dan menghayatinya di kehidupan sehari-hari.

Telah dipublikasi di Serambi Indonesia: Ini Dia Manuskrip Maulid (21 Des 2015 M /9 Rabiul Awal 1437 H)


Demikianlah Artikel Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Ini Dia Manuskrip Maulid Nabi ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.