Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee

Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee - Selamat datang di blog Sejarah Aceh, Info kali ini adalah tentang Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Aceh !! Arab !! Hermansyah !! Manuscript !! manuskrip !! maulid !! Muhammad !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->



Di mana Muslim berada di dunia ini, disitulah perayaan Maulid Nabi dilaksanakan. Tidak menjadi soal ia mazhab apa, generasi ke berapa, dan strata miskin atau kaya.  Memang, memasuki bulan Rabiul Awal tahun Hijriyah selalu diperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di seluruh negara muslim ataupun non-muslim.

Peringatan tersebut diadakan dalam beragam bentuk, sebagian menceritakan kembali sejarah kehidupan Nabi Muhammad, orang tua menceritakan kisah-kisah keteladanan Nabi, dan sebagian lainnya bersedekah dan beramal di hari kelahiran tersebut. Mayoritas acara-acara di atas dipadu dalam kegiatan keagamaan seperti membaca selawat dan barzanji. 

Demikian juga di Aceh (termasuk Melayu-Nusantara) sejak dulunya melakukan yang sama yang dapat dilihat dari beragam manuskrip tentang Maulid (Aceh: Maulot) Nabi Muhammad. Naskah-naskah tersebut cukup banyak sekali varian dan jumlahnya, yang kini menjadi bacaan “wajib” dalam perayaan maulid Nabi.

Salah satunya manuskrip paling banyak beredar yang digunakan adalah Dala’il al-Khairat karya Abu Abdillah Muhammad ibn Sulaiman Al-Jazuli, ulama terkenal berasal dari Maghrib (Maroko) (m. 870 H 1465 M). Dari kitab ini, masyarakat Aceh lebih menyebut “meudalae'e” yaitu kegiatan membaca kitab Dalail.

Khusus di Aceh, membaca “dalae'e” ataupun syair-syair pujian dalam bahasa Arab (Hizb) sejenisnya yang terkenal dilakukan sejak bulan Rabiul Awal dan seterusnya. Selain itu, masih ada tradisi nalam (Arab: nazham) juga dalam bentuk syair yang berisikan tentang pujian dan selawat kepada Rasulullah dalam bahasa Aceh.

Terdapat juga kitab Abu 'Abdallah Muhammad ibn Sa'id al-Busiri Ash-Syadhili (1211-1294) di Mesir mengarang puji-pujian selawat kepada Nabi berjudul “Qasidah al-Burdah” yang juga cukup terkenal di masyarakat Muslim Nusantara.

Salah seorang staff Belanda era kolonial, Damste, termasuk yang banyak mengumpulkan manuskrip Aceh dan membawa ke Belanda menamai bahwa teks-teks “Seulaweuet keu Nabi” sebagaimana kolofon teks menyebut “tamat seulaweuet Maulot Nabi”.

Menurut inventarisasi (alm) Teuku Iskandar, sarjana Filolog Aceh di Belanda terdapat naskah-naskah Likee Maulot, atau disebut juga Maulid Barzanji yang sebagian berbahasa Arab dan sebagian lagi berbahasa Aceh. Dalam edisi cetaknya kemudian dikenal “Maulid Syaraf al-Anam”.

Bahkan di Perpustakaan Nasional (PNRI) Jakarta (klik untuk akses manuskrip PNRI) terdapat koleksi kitab Maulot Nabi yang berstempel Tgk. Chik Saman Tiro dan Tgk M. Sa’id Krueng Kalee tahun 1315 H (1898 M), lebih tua naskahnya yang dikoleksi Snouck yang ditemukan tentara Belanda di Rumoh Aceh di Pasar Aceh Samalanga tahun 1916.

Paragraf terakhir inilah yang menjadi tanda tanya besar bagi saya, semoga juga bagi pembaca. Info tersebut diperoleh dari beberapa sumber, walaupun belum jelas apakah benar terdapat naskah "Maulot Nabi" yang berstempel Tgk Chik Saman Tiro dan Tgk M. Sa’id Krueng Kalee tahun 1315 H (1898 M). Kemungkinan besar memang ada, sebab dua tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakat Aceh dan koloni Belanda. Keduanya memiliki pengaruh besar di Aceh, baik dalam tradisi keagamaan, kebangsaan dan politik di Aceh saat itu.

Jika kemudian hari para sarjana ataupun peneliti mencari naskah tersebut, maka inilah stempel Tgk Chik Saman Tiro yang diperoleh dalam lampiran-lampiran manuskrip koleksi Leiden
Stempel "Sheyk Saman Tiro" koleksi naskah di Perpustakaan Leiden, Belanda.

Semoga dengan temuan-temuan bukti filologis (manuskrip) tersebut semakin memperkaya khazanah keilmuan di negeri ini dan menambah keimanan kepada baginda Nabi Muhammad dengan mengikuti keteladanannya. Bahwa Kecintaan masyarakat Aceh dan Nusantara terdahulu mengarang nazam maulid Nabi, menyalin dan membacanya sebagai salah satu bentuk kecintaannya kepada baginda Rasulullah, sebagaimana dilakukan oleh mayoritas muslim di dunia. 

Baca juga:

Ini dia naskah Maulid Nabi di Aceh

Indahnya manuskrip Maulid Nabi di Aceh




Demikianlah Artikel Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Mencari Manuskrip Maulid Nabi versi Tgk. Chik di Tiro dan Tgk. Krueng Kalee ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.