Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia

Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia - Selamat datang di blog Sejarah Aceh, Info kali ini adalah tentang Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Arab !! Arabic !! Manuscript !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->




Kitab Ihya' Ulumuddin atau Al-Ihya' (The Revival of the Religious Sciences) merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyah an-Nafs) yang membahas perihal penyakit hati, penentramnya atau pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam Al-Ghazali. Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (lahir di Thus; 1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53 tahun) adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan.

Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid. (?) Gelar dia al-Ghazali ath-Thusi, tempat kelahirannya di Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan, Persia (Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi'i menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi'i. Ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh.  Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah / 1111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.

Kitab Ihya' Ulumudin memiliki tema utama tentang kaidah dan prinsip dalam penyucian jiwa yakni menyeru kepada kebersihan jiwa dalam beragama, sifat takwa, konsep zuhud, rasa cinta yang hakiki, merawat hati serta jiwa dan sentiasa menanamkan sifat ikhlas di dalam beragama. Kandungan lain dari kitab ini berkenaan tentang wajibnya menuntut ilmu, keutamaan ilmu, bahaya tanpa ilmu, persoalan-persoalan dasar dalam ibadah seperti penjagaan thaharah (kesuciaan) dan shalat, adab-adab terhadap al-Qur'an, dzikir dan doa, penerapan adab akhlak seorang muslim di dalam pelbagai aspek kehidupan, hakikat persaudaraan (ukhuwah), obat hati, ketenangan jiwa, bimbingan memperbaiki akhlak, bagaimana mengendalikan syahwat, bahaya lisan, mencegah sifat dengki dan emosi, zuhud, mendidik rasa bersyukur dan sabar, menjauhi sifat sombong, ajakkan sentiasa bertaubat, pentingnya kedudukan tauhid, pentingnya niat dan kejujuran, konsep mendekatkan diri kepada Allah (muraqabah), tafakur, mengingati mati dan rahmat Allah, dan mencintai Rasulullah

Namun demikian, walaupun kitab ini fenomenal bukan berarti tidak memiliki kritikan terhadap isinya. Hal ini menunjukkan tidak ada manusia yang semurna, Imam Ghazali merupakan seorang ulama namun dia bukanlah seorang yang pakar dalam bidang hadits, sehingga ikut tercantumlah hadits-hadits tidak ditemukan sanadnya, berderajat lemah maupun maudhu. Hal ini menyebabkan banyak ulama dan para ahli hadits yang kemudian berupaya meneliti, memilah dan menyusun ulang terhadap takhrij hadits yang termuat di dalam Ihya Ulumuddin. Di antaranya  Imam Ibn al-Jauzi, Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi, Abu Bakr Muhammad bin al-Walid Ath-Thurthuusyi, Adz-Dzahabi, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Ibn Aqil al-Hanbali, dan lainnya. Bahkan Ibn al-Jauzi mengarang kitab mukhtasar untuk memperbaiki [melengkapi] kitab ini dengan Minhajul Qashidin wa Mufidush Shadiqin. (klik di sini untuk PDF) 

Akan tetapi, juga banyak ulama lainnya yang memuji kitab ini seperti Imam Nawawi, Imam Abdullah Al-‘Idrus dan anaknya Syeikh Abdul Qadir Al-‘Idrus, dan Syeikh Ismail bin Muhammad al-Hadrami. Bahkan kini memiliki organisasi dan website sendiri untuk eksistensi kitab dan ajaran-ajaran yang terkandung di dalam kitab ini. Websitenya: http://www.ghazali.org

Bahkan beberapa kajian kitabnya sudah dicetak berkali-kali dan ditranslite dalam beragam bahasa, seperti Inggris, Perancis, Jerman, Turki, Bengali, Indonesia, Urdu, dan lainnya.
Untuk lihat naskah-naskah (kitab) dalam beragam bahasa klik di sini: http://www.maktabah.org/en/item/59-ihya-ulum-al-din-by-imam-ghazali



Referensi:
dari berbagai sumber.
http://www.ghazali.org
http://www.maktabah.org/en/item/59-ihya-ulum-al-din-by-imam-ghazali
http://www.wikipedia.org
https://generasisalaf.wordpress.com/2014/05/21/pembelaan-terhadap-kitab-ihya-ulumiddin-imam-ghazali/







Demikianlah Artikel Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Ihya' Ulumuddin al-Ghazali di Nusantara dan Dunia ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.