Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur

Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur - Selamat datang di blog Sejarah Aceh, Info kali ini adalah tentang Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur !! Semoga tulisan singkat dengan kategori History !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->




Perang Dingin (Cold War) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah “Perang Dingin” sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun “pertahanan” terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.
Sejarah
Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaska Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.
  • Periode 1945-1969 Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan di antara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme di antara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.
  • Periode 1969-1979 Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).
  • Periode 1979-1985  Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia.
  • Periode 1985-1991 Pada Maret 1985, MG mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan. Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS
AS pensiunkan bom nuklir sisa Perang Dingin
Para teknisi menutup sebuah bagian dari Perang Dingin dengan membongkar bom nuklir tertua, terbesar dan terdahsyat dalam pasukan AS, kata pihak berwenang seperti dikutip AFP. Bom B-53 yang dibongkar itu dibuat pada 1962 atau saat yang sama meletusnya ‘krisis misil Kuba.’ Para teknisi membongkarnya di fasilitas Pantex, Amarillo, Texas, yang merupakan satu-satunya tempat di AS yang masih membuat, merawat dan membongkar senjata nuklir.
Bom berwarna abu-abu seberat 4.500 kg dan sebesar mobil kecil itu dapat menghancurkan seluruh area metropolitan dengan kekuatan sembilan megaton jika dijatuhkan dari pesawat pembom B-52. Sebagai perbandingan, bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan membunuh lebih dari 100 ribu orang di Jepang pada Perang Dunia II berkekuatan 12 kiloton atau 0,012 megaton. ”Bom tersebut merupakan senjata nuklir berkekuatan multimegaton terakhir yang dibuat saat Perang Dingin memuncak,” kata Hans Kirstensen dari Federasi Ilmuwan Amerika.  ”Ini adalah akhir dari era senjata monster.”
Juru bicara Pantex mengatakan bahwa pembongkaran bom B-53 yang perbaikannya dihentikan pada 1997, melibatkan pemisahan 300 pound uranium berdaya ledak tinggi pada inti bom. “Dunia menjadi lebih aman dengan pembongkaran ini,” kata Direktur Badan Keamanan Nuklir Nasional AS Thomas D’Agostino. ”Pemusnahan ini menandai langkah penting usaha Presiden Barack Obama untuk meninjau ulang pengaturan senjata nuklir dalam kebijakan AS,” sambung D’Agostino.
AS pertama kali mengungkapkan angka pasti jumlah arsenal nuklirnya, yakni 5.113 hulu ledak, seperti diumumkan Pentagon pada 30 September 2009. 75 persen dari angka itu merupakan pengurangan dari 1989 ketika Tembok Berlin runtuh, termasuk hulu ledak aktif yang siap disebarkan dalam waktu singkat dan hulu ledak tidak aktif yang dirawat di depot berstatus non-operasional. Di bawah perjanjian baru pembatasan senjata strategis (START) yang disepakati April tahun lalu, dua negara pemilik senjata nuklir terbesar, AS dan Rusia, berjanji untuk mengurangi senjata nuklirnya masing-masing 1.550 hulu ledak. Saking beratnya bom B-53 ini, pembom B-52 hanya mampu mengangkut dua bom
Peristiwa perang dan konflik yang  berhubungan dengan perang dingin
  • Perang Vietnam
  • Perang Korea
  • Perang Soviet-Afganistan
  • Perang sipil Kamboja
  • Perang sipil Angola
  • Perang sipil Yunani
  • Krisis Kongo
  • Runtuhnya Tembok Berlin
  • Revolusi Hongaria
  • Krisis Iran
  • Krisis misil Kuba
  • SUMBER


Demikianlah Artikel Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur, Semoga dengan adanya artikel singkat seperti Informasi postingan Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur ini, Anda benar benar sudah menemukan artikel yang sedang anda butuhkan Sekarang. Jangan lupa untuk menyebarluaskan informasi Perang Dingin Antara Blok Barat dan Blok Timur ini untuk orang orang terdekat anda, Bagikan infonya melalui fasilitas layanan Share Facebook maupun Twitter yang tersedia di situs ini.